Apa itu pasar saham? Jika menyebut saham tentunya anda mungkin langsung tersambung dengan kata-kata broker, modal besar, kantor-kantor di Sudirman, atau juga bayangan lain seperti rugi besar mainan Bandar dan macam-macam. Sebenarnya, apakah itu pasar saham?
Secara definisi pasar saham adalah pasar di mana terjadi transaksi dalam saham. Kemudian pertanyaan terarah kepada apakah saham itu? Secara fungsinya saham adalah sebuah surat yang menyatakan porsi kepemilikan seseorang yang menempatkan modalnya pada perusahaan di mana saham itu diterbitkan. Pada masa lalu, saham masih direpresentasikan dalam bentuk fisik berupa surat-surat, namun pada masa kini seluruh transaksi saham terjadi secara elektronik dan surat saham ini sudah tercatat seluruhnya dalam bentuk elektronik.
Pasar saham dan pasar forex sangatlah berbeda satu sama lain dari ciri khasnya, berikut adalah perbedaan-perbedaan yang umumya dijumpai pada kedua pasar.
Untuk membuka account di pasar forex, tidaklah memerlukan modal yang sangat besar. Cukup dengan $1 anda sudah dapat bertransaksi di pasar forex.
Setoran awal untuk membuka account di pasar saham tidaklah murah, dapat berkisar antara Rp. 1.000.000 hingga Rp. 10.000.000 tergantung dari broker yang dipilih.
Pasar saham memiliki jam buka dan tutup setiap harinya, dan jam buka ini berbeda di setiap negaranya, sebagai contoh untuk pasar saham Indonesia buka dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore setiap hari Senin sampai hari Jumat. Contoh lain, pasar saham Amerika Serikat dibuka pada pukul 9.30 EST (eastern standard time) hingga pukul 4 sore setiap hari dari hari Senin hingga hari Jumat.
Untuk pasar forex, jam trading adalah 24-jam setiap harinya dari hari Senin hingga hari Jumat. Jam trading yang panjang ini disebabkan oleh transaksi mata uang yang terjadi terus menerus antar pasar lainnya yang memerlukan mata uang berbeda. Misalkan pada jam transaksi Asia ada bursa saham Jepang, Australia, China yang buka kemudian disambung sesi Eropa di mana bursa saham Inggris, Jerman buka sementara bursa Asia mulai tutup. Pada malam hari bursa Amerika Serikat buka dan bursa Eropa mulai tutup. Saat bursa Amerika Serikat tutup maka sesi trading Asia akan dimulai. Hal ini yang menyebabkan transaksi pasar forex berjalan 24 jam.
Pasar saham memiliki banyak sekali perusahaan di dalamnya misal kita kenal nama perusahaan seperti Astra Internasional Indonesia (ASII), Indofood (INDF), Telkom (TLKM). Seluruh perusahaan ini memiliki kode saham seperti di contoh atas, di mana trader dapat gunakan untuk melakukan pembelian atau penjualan sahamnya. Perusahaan yang terdaftar bisa berkisar ratusan hingga ribuan pada satu bursa saham.
Pasar forex memiliki pilihan instrument yang lebih sedikit dikarenakan mata uang sebuah Negara yang digunakan. Instrument pada pasar forex umumnya ditransaksikan berpasangan, misal dollar Amerika Serikat terhadap Euro (EUR/USD), poundsterling terhadap dollar Amerika Serikat (GBP/USD). Kombinasinya cukup banyak, namun hanya beberapa mata uang utama saja yang umumnya ditransaksikan. Untuk pasangan mata uang utama yang umum ditransaksikan adalah EUR/USD, GBP/USD, USD/CHF, USD/CAD, EUR/GBP. USD/JPY.
Likuiditas atau kemudahan menjual kembali instrument yang dibeli pada pasar saham sangat tergantung dari popularitas saham yang dibeli atau kapitalisasi sahamnya. Pada saham lapis pertama atau blue chip maka likuiditas tidak akan menjadi masalah, anda tidak akan kesulitan untuk menjual ketika membeli saham ASII pada harga 50.000 per lembarnya. Akan tetapi ketika membeli saham lapis ketiga seperti PNSE, YULE bisa jadi ketika menjual, tidak ada pembelinya.
Pada pasar forex masalah likuiditas ini sangat jarang sekali terjadi karena transaksi pada pasar ini adalah yang terbesar di dunia.
Kelebihan dari memiliki saham salah satunya adalah hak untuk menerima pembagian keuntungan selama pemegang saham tidak menjual sahamnya di pasar saham. Perusahaan berhak untuk menentukan besaran dividend an juga berhak untuk menahan dividen jika dirasa dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan.
Ketidakadaan dividen pada pasar forex mungkin dicermati sebagai kelemahan, akan tetapi pasar forex memiliki hal lain yang mungkin bisa menjadi pemanis untuk trader yang memegang posisi secara jangka panjang.
Pada pasar ini tersedia fasilitas bunga swap yang dihitung dari selisih mata uang yang dipegang, misal ketika membeli posisi AUD/USD maka dalam hal suku bunga bank Australia lebih tinggi dari suku bunga bank Amerika, jumlah uang yang masuk dalam transaksi akan dibungakan sebesar selisih bunga antara Bank sentral Australia dan bank sentral Amerika. Akan tetapi jika trader melakukan posisi jual AUD/USD maka dia akan dikenakan biaya bunga swap ini.
Pasar saham dan pasar forex dapat bertransaksi dua arah, akan tetapi untuk melakukan transaksi jual kosong (short) atau jual dulu baru beli kemudian pada pasar saham tidaklah mudah. Sebagai catatan pada pasar saham Indonesia, transaksi short selling diawasi sangat ketat dan hanya diijinkan pada saham-saham tertentu saja, untuk mengetahui peraturan short selling dapat membaca Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor 556/BL/2008. Kesulitan lain di dalam short selling adalah marjin yang harus disetorkan sebagai jaminan yang jumlahnya tentu tidak kecil.
Pada pasar forex transaksi dua arah bersifat sama dan tidak ada pembatasan, sehingga tidak ada istilah “jual kosong” / short selling.
Lingkup analisa pada pasar saham lebih mendetail karena harus mendalami laporan keuangan seperti rasio ROE, ROI, eps, pertumbuhan penjualan. Selain analisa perusahaan, trader juga perlu untuk menganalisa sector di mana perusahaan itu berada serta membandingkan performa dengan perusahaan lain sejenis. Dan yang paling besar adalah mengamati perkembangan ekonomi, politik Negara di mana perusahaan itu berada.
Lingkup analisa pasar forex lebih luas karena menganalisa secara garis besar kekuatan mata uang suatu Negara yang berarti menganalisa pertumbuhan sebuah Negara dibandingkan dengan Negara lainnya.
Seluruh transaksi pada pasar forex merupakan margin trading, sedangkan pada pasar saham belum tentu menggunakan cara margin trading. Yang dimaksudkan dengan transaksi marjin adalah seorang trader dapat memanfaatkan dana pinjaman dari broker dengan menyetorkan seperbagian dari pinjaman yang disebut margin. Berapa kali lipat dana yang dapat dipinjam dari modal disetor disebut sebagai leverage.
Pada pasar forex, umumnya leverage dapat berkisar 1:1 hingga 1:1000. Leverage 1:100 berarti hanya dengan dana $100, seorang dapat mengendalikan dana pinjaman sebesar $10,000 jika seluruh margin digunakan.
Pada pasar saham, margin trading hanya diperbolehkan dengan leverage 1:2 hingga 1:3 tergantung dari broker yang digunakan.
Setelah membaca seluruh perbedaan pasar saham dan pasar forex anda dapat menentukan manakah pasar yang lebih menarik bagi anda. Kabar baiknya adakah kedua pasar tersebut menyediakan fasilitas demo account sehingga anda dapat mencoba dulu belajar sebelum memutuskan terjun dengan dana yang telah anda tabung.
Apa itu pasar saham? Jika menyebut saham tentunya anda mungkin langsung tersambung dengan kata-kata broker, modal besar, kantor-kantor di Sudirman, atau juga bayangan lain seperti rugi besar mainan Bandar dan macam-macam. Sebenarnya, apakah itu pasar saham?
Secara definisi pasar saham adalah pasar di mana terjadi transaksi dalam saham. Kemudian pertanyaan terarah kepada apakah saham itu? Secara fungsinya saham adalah sebuah surat yang menyatakan porsi kepemilikan seseorang yang menempatkan modalnya pada perusahaan di mana saham itu diterbitkan. Pada masa lalu, saham masih direpresentasikan dalam bentuk fisik berupa surat-surat, namun pada masa kini seluruh transaksi saham terjadi secara elektronik dan surat saham ini sudah tercatat seluruhnya dalam bentuk elektronik.
Pasar saham dan pasar forex sangatlah berbeda satu sama lain dari ciri khasnya, berikut adalah perbedaan-perbedaan yang umumya dijumpai pada kedua pasar.
Untuk membuka account di pasar forex, tidaklah memerlukan modal yang sangat besar. Cukup dengan $1 anda sudah dapat bertransaksi di pasar forex.
Setoran awal untuk membuka account di pasar saham tidaklah murah, dapat berkisar antara Rp. 1.000.000 hingga Rp. 10.000.000 tergantung dari broker yang dipilih.
Pasar saham memiliki jam buka dan tutup setiap harinya, dan jam buka ini berbeda di setiap negaranya, sebagai contoh untuk pasar saham Indonesia buka dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore setiap hari Senin sampai hari Jumat. Contoh lain, pasar saham Amerika Serikat dibuka pada pukul 9.30 EST (eastern standard time) hingga pukul 4 sore setiap hari dari hari Senin hingga hari Jumat.
Untuk pasar forex, jam trading adalah 24-jam setiap harinya dari hari Senin hingga hari Jumat. Jam trading yang panjang ini disebabkan oleh transaksi mata uang yang terjadi terus menerus antar pasar lainnya yang memerlukan mata uang berbeda. Misalkan pada jam transaksi Asia ada bursa saham Jepang, Australia, China yang buka kemudian disambung sesi Eropa di mana bursa saham Inggris, Jerman buka sementara bursa Asia mulai tutup. Pada malam hari bursa Amerika Serikat buka dan bursa Eropa mulai tutup. Saat bursa Amerika Serikat tutup maka sesi trading Asia akan dimulai. Hal ini yang menyebabkan transaksi pasar forex berjalan 24 jam.
Pasar saham memiliki banyak sekali perusahaan di dalamnya misal kita kenal nama perusahaan seperti Astra Internasional Indonesia (ASII), Indofood (INDF), Telkom (TLKM). Seluruh perusahaan ini memiliki kode saham seperti di contoh atas, di mana trader dapat gunakan untuk melakukan pembelian atau penjualan sahamnya. Perusahaan yang terdaftar bisa berkisar ratusan hingga ribuan pada satu bursa saham.
Pasar forex memiliki pilihan instrument yang lebih sedikit dikarenakan mata uang sebuah Negara yang digunakan. Instrument pada pasar forex umumnya ditransaksikan berpasangan, misal dollar Amerika Serikat terhadap Euro (EUR/USD), poundsterling terhadap dollar Amerika Serikat (GBP/USD). Kombinasinya cukup banyak, namun hanya beberapa mata uang utama saja yang umumnya ditransaksikan. Untuk pasangan mata uang utama yang umum ditransaksikan adalah EUR/USD, GBP/USD, USD/CHF, USD/CAD, EUR/GBP. USD/JPY.
Likuiditas atau kemudahan menjual kembali instrument yang dibeli pada pasar saham sangat tergantung dari popularitas saham yang dibeli atau kapitalisasi sahamnya. Pada saham lapis pertama atau blue chip maka likuiditas tidak akan menjadi masalah, anda tidak akan kesulitan untuk menjual ketika membeli saham ASII pada harga 50.000 per lembarnya. Akan tetapi ketika membeli saham lapis ketiga seperti PNSE, YULE bisa jadi ketika menjual, tidak ada pembelinya.
Pada pasar forex masalah likuiditas ini sangat jarang sekali terjadi karena transaksi pada pasar ini adalah yang terbesar di dunia.
Kelebihan dari memiliki saham salah satunya adalah hak untuk menerima pembagian keuntungan selama pemegang saham tidak menjual sahamnya di pasar saham. Perusahaan berhak untuk menentukan besaran dividend an juga berhak untuk menahan dividen jika dirasa dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan.
Ketidakadaan dividen pada pasar forex mungkin dicermati sebagai kelemahan, akan tetapi pasar forex memiliki hal lain yang mungkin bisa menjadi pemanis untuk trader yang memegang posisi secara jangka panjang.
Pada pasar ini tersedia fasilitas bunga swap yang dihitung dari selisih mata uang yang dipegang, misal ketika membeli posisi AUD/USD maka dalam hal suku bunga bank Australia lebih tinggi dari suku bunga bank Amerika, jumlah uang yang masuk dalam transaksi akan dibungakan sebesar selisih bunga antara Bank sentral Australia dan bank sentral Amerika. Akan tetapi jika trader melakukan posisi jual AUD/USD maka dia akan dikenakan biaya bunga swap ini.
Pasar saham dan pasar forex dapat bertransaksi dua arah, akan tetapi untuk melakukan transaksi jual kosong (short) atau jual dulu baru beli kemudian pada pasar saham tidaklah mudah. Sebagai catatan pada pasar saham Indonesia, transaksi short selling diawasi sangat ketat dan hanya diijinkan pada saham-saham tertentu saja, untuk mengetahui peraturan short selling dapat membaca Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor 556/BL/2008. Kesulitan lain di dalam short selling adalah marjin yang harus disetorkan sebagai jaminan yang jumlahnya tentu tidak kecil.
Pada pasar forex transaksi dua arah bersifat sama dan tidak ada pembatasan, sehingga tidak ada istilah “jual kosong” / short selling.
Lingkup analisa pada pasar saham lebih mendetail karena harus mendalami laporan keuangan seperti rasio ROE, ROI, eps, pertumbuhan penjualan. Selain analisa perusahaan, trader juga perlu untuk menganalisa sector di mana perusahaan itu berada serta membandingkan performa dengan perusahaan lain sejenis. Dan yang paling besar adalah mengamati perkembangan ekonomi, politik Negara di mana perusahaan itu berada.
Lingkup analisa pasar forex lebih luas karena menganalisa secara garis besar kekuatan mata uang suatu Negara yang berarti menganalisa pertumbuhan sebuah Negara dibandingkan dengan Negara lainnya.
Seluruh transaksi pada pasar forex merupakan margin trading, sedangkan pada pasar saham belum tentu menggunakan cara margin trading. Yang dimaksudkan dengan transaksi marjin adalah seorang trader dapat memanfaatkan dana pinjaman dari broker dengan menyetorkan seperbagian dari pinjaman yang disebut margin. Berapa kali lipat dana yang dapat dipinjam dari modal disetor disebut sebagai leverage.
Pada pasar forex, umumnya leverage dapat berkisar 1:1 hingga 1:1000. Leverage 1:100 berarti hanya dengan dana $100, seorang dapat mengendalikan dana pinjaman sebesar $10,000 jika seluruh margin digunakan.
Pada pasar saham, margin trading hanya diperbolehkan dengan leverage 1:2 hingga 1:3 tergantung dari broker yang digunakan.
Setelah membaca seluruh perbedaan pasar saham dan pasar forex anda dapat menentukan manakah pasar yang lebih menarik bagi anda. Kabar baiknya adakah kedua pasar tersebut menyediakan fasilitas demo account sehingga anda dapat mencoba dulu belajar sebelum memutuskan terjun dengan dana yang telah anda tabung.